Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Seleksi Paskibraka
Bersiaplah Jadi The Next Paskibraka
Sebelumnya, siapa yang tidak tahu Paskibraka? Iya, Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang dahulu digagas pertama kali oleh Mayor (Laut) Husein Mutahar pada tahun 1946 saat Ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-1. Dibenak Mayor (Laut) Husein Mutahar terpikirkan bahwa sebaiknya yang menjadi Pasukan Pengibar Bendera diambil dari para pemuda pemudi Indonesia dari penjuru Tanah Air Sabang sampai Merauke yang masih duduk di bangku SMA/SMK/MA.
Namun karena hal itu tidak mungkin terwujudkan karena potensi pemuda pemudi Indonesia sangatlah banyak, akhirnya terjadi perampingan jumlah. Sehingga sampai saat ini setiap daerah (provinsi) mewakilkan satu putra dan satu putri terbaik di daerahnya yang sudah teruji lolos seleksi di daerah masing-masing untuk dikirimkan bertugas mengibarkan serta menurunkan Duplikat Bendera Merah Putih di Istana Merdeka (ditingkat nasional/pusat) setiap diperingatinya Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Oke, mungkin banyak yang bertanya-tanya berapa jumlah (Paskibraka) Pasukan Pengibar Bendera Pusaka? Apakah Paskibraka hanya ada di pusat/nasional saja? Dan apa saja tahap-tahap seleksi untuk menjadi Paskibraka?
Mengingat sebentar lagi dan setiap setahun sekali diadakan seleksi calon Paskibraka makanya disini saya akan sedikit membagikan pengalaman ketika seleksi calon Paskibraka (Grobogan, Jawa Tengah).
Jadi jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) biasanya terdiri dari 70 anak yang dibagi menjadi tiga formasi untuk menjalankan setiap tugasnya yang berbeda-beda, yaitu :
1. Pasukan 17 (pengiring/pemandu)
2. Pasukan 08 (pembawa dan pengibar bendera/inti)
3. Pasukan 45 (pengawal)
Ketiga formasi tersebut jika kita telaah, setiap jumlah pasukannya sama halnya dengan tanggal, bulan, dan tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang memiliki tugas yang berbeda. Tapi disini saya tidak akan menjelaskan tentang tugas-tugasnya atau sistematis formasi pelaksanaan upacara, namun tahap-tahap yang akan dilalui untuk menjadi Paskibraka.
Paskibraka bukan hanya terdapat di nasional/pusat (Istana Merdeka) namun di kabupaten/kota, provinsi juga terdapat bahkan terkadang di tingkat kecamatan juga ada. Biasanya tahap-tahap menjadi calon Paskibraka di mulai dari seleksi untuk siswa-siswi disetiap masing-masing sekolah (SMA/SMK/MA), kemudian berlanjut ke tingkat kabupaten, kabupaten ke tingkat provinsi, dan provinsi mengirimkan untuk ke tingkat nasional/pusat.
Seleksi ditingkat sekolah (SMA/SMK/MA) adalah seleksi yang diadakan setiap sekolah masing-masing untuk mencari potensi/bakat siswa-siswi di sekolahnya untuk menjadi calon Paskibraka yang sudah teruji sesuai dengan standar terbaik, yang telah ditentukan oleh masing-masing sekolah. Lalu setiap sekolah mengirimkan dua anak (terdiri satu putra dan satu putri) dengan membawa nama sekolah bahkan daerah yang kemudian melanjutkan seleksi di tingkat kabupaten/kota untuk menjadi calon Paskibraka.
Untuk seleksi tingkat kabupaten/kota biasanya diadakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) mencakup beberapa hal seleksi untuk menemukan potensi dari generasi muda tiap daerah, diantaranya menurut pengalaman saya saat seleksi di Grobogan, Jawa Tengah (daerah saya):
1. Jasmani dan Kerohanian
(meliputi lari, sit up, push up, dan pull up/chinning up, cek tinggi dan berat badan, postur tubuh, pengecekan berkas dan lain-lain)
2. Public Speaking
(berbicara/berpidato bahasa Inggris di depan khalayak umum)
3. Akhlak Kepribadian
(diuji watak dan karakter seseorang jika menghadapi sebuah masalah)
4. Gerakan Baris Berbaris
5. Wawasan Umum, Wawasan Kebangsaan, Wawasan Kepaskibrakaan
6. Keterampilan atau Bakat
(biasanya menampilkan ciri khas kesenian tradisional daerah masing-masing)
Kenapa ada speech English? Karena menjadi seorang Paskibaraka harus mahir berbicara bahasa Inggris, sebab bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang di gunakan di seluruh penjuru dunia. Maka dari itu untuk memiliki sumber daya manusia yang baik di Tanah Air, seorang Paskibraka dituntut untuk memilik fisik, akhlak, wawasan, keterampilan dan public speaking yang sangat baik. Jika di tingkat kabupaten/kota seleksi tersebut terpenuhi semua, akan diambil dua anak terbaik (satu putra dan satu putri) untuk melanjutkan seleksi di tingkat provinsi.
Di tingkat provinsi, kurang lebih seleksi yang diadakan sama dengan seleksi di tingkat kabupaten/kota. Sama halnya jika seleksi di tingkat provinsi terpenuhi semua, maka akan dikirimkan dua anak terbaik (terdiri satu putra dan satu putri) yang nanti akan mengikuti DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka di Jakarta) dan siap bertugas untuk mengibarkan dan menurunkan Duplikat Bendera Merah Putih di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus.
Pasti ada yang bertanya-tanya, lalu bagaimana dengan yang tidak lolos ke tingkat berikutnya? (misal dari kabupaten/kota ke provinsi atau provinsi ke nasional). Jangan khawatir, jadi yang tidak lolos untuk melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya biasanya dari pemerintah daerah memberikan tugas dan amanah untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera pada 17 Agustus di daerah tersebut.
Bisa diambil contoh, saya dulu di tahun 2021 gagal lolos ke tahap seleksi tingkat provinsi dan terhenti di tingkat kabupaten/kota. Namun di tingkat kabupaten/kota yang gagal lolos termasuk saya diberikan tugas dan amanah untuk mengibarkan dan menurunkan Duplikat Bendera Merah Putih di kabupaten tempat tinggal saya, sebaliknya juga jika gagal sampai di tingkat provinsi.
Oleh sebab itu, adik-adik atau generasi muda penerus bangsa saat ini yang memiliki kemauan menjadi Paskibraka dan berkeinginan mengibarkan sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka bisa di persiapkan dari sekarang atau jauh-jauh hari seperti yang sudah di tampilkan diatas sesuai dengan pengalaman saya. Supaya keinginan dan harapan adik-adik itu bisa terwujud suatu saat nanti. Buatlah kebanggaan untuk dirimu sendiri, dan untuk kebanggaan kedua orangtuamu.
GOODLUCK DAN SEMANGAT!!
UNTUK PEMUDA PEMUDI GENERASI PENERUS BANGSA.
↓ Bacalah Juga Artikel Teman Saya, Yang Tidak Kalah Menarik ↓
Artikel by M. Fachry Risqi A.
Artikel by Nova Dewi
Artikel by Rafael Bonar Wicaksono
Artikel by Revita Intan Maharani
Artikel by Riris Octaviani
Tidak ada komentar: